TUHAN, KOTA BENTENG KITA
Mazmur 46
Selama kurang lebih 350 tahun Belanda berkuasa di Indonesia,
mereka berupaya membangun berbagai fasilitas
penting di berbagai
wilayah, salah satunya
adalah benteng. Benteng-benteng tersebut digunakan sebagai pusat komando
serta sebagai pertahanan dari serangan. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa
benteng adalah tempat perlindungan atau tempat yang aman dari serangan musuh.
Pemazmur menegaskan bahwa
Allah adalah kota benteng bagi umat-Nya. Di tengah kondisi alam yang dapat
membuat kita merasa tidak aman, juga di tengah ancaman keributan, kerusuhan, dan kejahatan, ada satu
tempat yang tenang dan aman, yaitu berdiam bersama TUHAN Semesta Alam. TUHAN
adalah tempat perlindungan yang paling kuat dari ancaman apa pun.
Ia adalah kota benteng yang teguh bagi umat yang berlindung kepada-Nya.
Kita tentu pernah merasa
terancam. Kita merasa khawatir, takut, dan gelisah, bahkan merasa hidup kita
benar-benar tidak aman. Hal yang perlu kita lakukan adalah berdiam diri dan
merasakan kehadiran serta kekuatan Tuhan Semesta Alam. Kita perlu menenangkan
diri sejenak, berdiam, dan merasakan keamanan dari- Nya. Saat ada banyak hal
yang terasa mengancam kehidupan kita, pergilah dan pandanglah Tuhan. Rasakanlah
ketenangan yang berasal dari-Nya. Bersama Tuhan Semesta Alam, kita aman. (Wasiat)
REFLEKSI:
Di tengah gemuruh persoalan yang membuat kita merasa terancam dan tidak aman, datanglah kepada Tuhan, kota benteng kita.